Sabtu, 30 Oktober 2010

Share Ubuntu Home Directories using Samba

Samba Server allows you to share the home directories of users automatically. This can be useful so that you don’t have to manually create every share for every user.

First, make sure that you’ve installed Samba server.

To share the home directories, open up smb.conf with the following command:

sudo gedit /etc/samba/smb.conf

Find this section of the file, and make it match the following:

#==================ShareDefinitions================#

Un-comment the following (and tweak the other settings below to suit)
# to enable the default home directory shares. This will share each
# user’s home directory as \\server\username
[homes]
comment = Home Directories
browseable = yes

# By default, \\server\username shares can be connected to by anyone
# with access to the samba server. Un-comment the following parameter
# to make sure that only “username” can connect to \\server\username
valid users = %S

# By default, the home directories are exported read-only. Change next
# parameter to ‘yes’ if you want to be able to write to them.
writable = yes

Now you should be able to map a drive on windows using the following share format:

\\ubuntumachine\username

For example, if the Ubuntu machine is named koko-ubuntu, and the username is data, your share path would be \\koko-ubuntu\data

Jumat, 29 Oktober 2010

Cara Setting BlackBerry Simpati

Tips ini khusus untuk Pemula ( Yang Lagi Happy tuu dengan BB Baru ) Yang Punya Blackberry dengan Menggunakan Kartu Simpati Prabayar ( Ingat yee Bukan Kartu Halo ),Berikut cara Settingnya Agar kamu bisa Membuat Jari2mu jadi Keriting karena tombol Blackberry hahahaa..




Langkah Pertama

  1. Aktivkan GPRS Kartu Simpati,Sudah aktif belum GPRSnya?bila belum Ketik saja ini : GPRS kemudian kirim ke 6616, dalam beberapa saat anda akan mendapatkan notifikasi “Your request for GPRS setup already received. Please wait max 48 hoursfor successful activation.” Selanjutnya Anda menerima lagi pesan dari Telkomsel seperti ini “Welcome to Telkomsel GPRS Service! Your service has been activated. Please visit www.telkomsel.com for more information.” Itu Artinya GPRS Kartu simpati sudah aktiv
  2. Selanjutnya Registrasi BIS
    Ketik “BB REG 081234562539″ (untuk program MGM) atau“BB REG” (tanpa tanda kutip) dan segera anda akan mendapatkan balasan “Anda akan dikenakan biaya berlangganan BlackBerry Rp.180rb/30hari. Jika bersedia ketik BBON ke 333. Pastikan ponsel anda telah didukung layanan ini.”
  3. Langkah Selanjutnya Adalah Aktifasi BIS ( Bukan Bis Sekolah Nah..dassar to ugi) Caranya seperti di bawah ini :
    Ketik : BB ON lalu kirim 333 maka anda akan mendapatkan notifikasi sms seperti ini “Selamat, layanan BlackBerry Prepaid Unlimited anda telah diaktifkan s/d 21/07/2009. Sekarang Anda restart hp ( Kalo Belum tahu restart Blackberrynya kasih saja ke saya )Caranya cari ICON yang seperti ICON Power itu di Menu Utama (pasti tahu yg ini)
  4. Langkah akhir untuk push mailnya,biar kita bisa terima dan kirim email via Blackberry,caranya kunjungi ini : http://telkomsel.blackberry.com Pertama kali masuk di sini kita diminta Created New Account.....


Selamat Menggunakan Blackberry Barunya dengan kartu Simpati Anda…

Setting BlackBerry Prabayar

Banyak yang berpikiran bahwa yang namanya PDA harus melakukan setting yang rumit, untuk pengguna awam biasa akan mengalami kesusahan dalam penggunaan dan setting. Di BlackBerry, semuanya sederhana saja. Cukup beberapa langkah dan anda sudah dapat menikmati layanan BlackBerry.

Untuk prabayar ada sedikit tambahan settingan awal yakni registrasi atau aktifasi koneksi GPRS dan registrasi BlackBerry. Berikut ini adalah paparan langkah untuk setting BlackBerry mulai dari awal.

Prabayar simPATI

Khusus untuk Prabayar, anda harus melakukan registrasi/aktifasi GPRS dan BIS (BlackBerry Internet Service), berikut ini adalah settingan untuk Telkomsel simPATI.

  1. Registrasi GPRS
    Ketik “GPRS” (tanpa tanda kutip) dan kirim ke 6616, dalam beberapa saat anda akan mendapatkan notifikasi “Your request for GPRS setup already received. Please wait max 48 hoursfor successful activation.” Kemudian jika berhasil akan dapat notifikasi sms yang isinya, “Welcome to Telkomsel GPRS Service! Your service has been activated. Please visit www.telkomsel.com for more information.”
  2. Registrasi BIS
    Ketik “BB REG 081234562539″ (untuk program MGM) atau“BB REG” (tanpa tanda kutip) dan segera anda akan mendapatkan balasan “Anda akan dikenakan biaya berlangganan BlackBerry Rp.180rb/30hari. Jika bersedia ketik BBON ke 333. Pastikan ponsel anda telah didukung layanan ini.”
  3. Aktifasi BIS
    Ketik “BB ON” (tanpa tanda kutip) dan segera anda akan mendapatkan notifikasi “Selamat, layanan BlackBerry Prepaid Unlimited anda telah diaktifkan s/d 23/07/2008. Silahkan restart hp anda & daftarkan email anda di http://telkomsel.blackberry.com. Hubungi 116 untuk info lebih lanjut”

Prabayar Indosat

Untuk anda pengguna prabayar IM3 atau Mentari, ada pilihan yang anda akan hadapkan. Jika anda ingin mencoba layanan BlackBerry selama seminggu bisa memilih BIS1 atau jika yakin dan ingin berlangganan bulanan silahkan pilih BIS2. Berikut ini adalah format yang harus anda ketik SMS :

- BIS1 BB [Tipe]
- BIS2 BB [Tipe]

Misalkan BlackBerry anda tipe 8320 maka ketikkan “BIS2 BB 8320″ dan kirim ke 889 (Berlaku juga untuk paskabayar)

Prabayar XL

Pemakai setia XL tidak perlu berkecil hati karena XL juga menyediakan layanan prabayar untuk anda. Caranya hanya cukup ketik :

BB ON
dan kirim ke 568

Cukup dengan pulsa minimal Rp.15.500 rupiah untuk menikmati layanan BIS dari XL. Program ini disebut XL One karena tarif yang dikenakan hanya Rp.5.000,- perhari, berlaku untuk prabayar maupun paskabayar

Siap untuk beraksi

Sebelum anda mulai menggunakan BlackBerry anda, pastikan terlebih dahulu apakah handset anda sudah siap, ada 3 cara sederhana untuk mengetahuinya.

  1. Lihat tulisan di kanan atas, jika tertera GPRS atau EDGE (dalam huruf besar) berarti handset anda sudah terhubung ke server BlackBerry. Jika masih tertera GSM atau gprs/edge berati handset anda belum siap. Coba matikan wireless atau cabut baterai anda sebentar, jika setelah proses itu masih belum ada GPRS/EDGE maka pastikan kembali apakah anda sudah aktifasi GPRS atau BIS dengan operator anda.
  2. Icon E-mail Settings seharusnya muncul jika semua proses telah berhasil
  3. Untuk lebih memastikan lagi, buka Options (atau Settings, tergantung theme yang anda gunakan) – Advanced Options – Service Book dan lihat apakah sudah ada Provisioning. Jika sudah ada berarti kita melangkah le level selanjutnya.

Selanjutnya kita memasukkan email dan sedikit setting, caranya adalah buka Browser, tekan Menu (tombol bergambar Logo BlackBerry sebelah kiri tackball atau tekan masuk Tackwheel pada handset tipe lebih tua) – Go To dan masukkan http://.blackberry.com dimana diganti dengan penyedia jasa anda yakni telkomsel, indosat atau xl. Atau untuk lebih gampangnya pilih saja icon E-Mail Settings dan anda akan mendapattan tampilan selamat datang, untuk konfirmasi silahkan pilih Yes dan I Agree. Selanjutnya anda akan diminta memasukkan alamat email anda, sebaiknya hindari email kantor jika anda tidak mengetahui detail user name / password / incoming server anda atau konsultasikan dengan pihak IT anda. Sedikit tambahan bagi pengguna Hotmail, integrasi BlackBerry dengan pihak Microsoft belum sepenuhnya rampung (sampai tulisan ini diturunkan) jadi beberapa pengguna Hotmail belum bisa menikmati email gegas di BlackBerry.

Langkah selanjutnya adalah membuat User name dan password untuk login ke BIS Client. Hal ini sangat penting untuk dikerjakan karena jikalau nanti anda memutuskan untuk ganti handset BlackBerry lain, anda akan membutuhkan user name dan password ini atau mengulangi lagi langkah dari awal, juga untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, misalkan handset anda hilang, biarkan saja account anda yang lama tetap berada di handset yang lama (jangan dipakai lagi account tersebut) dan pencuri handset anda tidak akan bisa memakai handset itu karena account anda masih exist dan terkunci ke PIN handset yang hilang.

Perhatian: username dan password ini sangat penting jadi pergunakanlah username dan password anda yang paling anda ingat.

Selesai semua ini jika anda masih mau menambah email address lain silahkan atau mau membuat email blackberry.com bisa dilakukan dan jangan lupa untuk logout. Anda bisa menambahkan sampai 10 alamat email untuk menikmati teknologi email gegas, syarat email yang bisa ditambahkan kedalam handset hanya cukup memakai protokol POP3 atau IMAP4, mengetahui username dan password, kecuali yahoo.com karena yahoo sudah bekerja sama dengan RIM.

Sekarang BlackBerry anda siap digunakan, tinggal menunggu saja email akan masuk sendiri. Selamat ber “Autis” ria dengan BlackBerry anda.


Morphost Antivirus

Nama Antivirus : Morphost Antivirus
Nick Pencipta : Morphic Karta
Nama Pencipta : Samuel Pola Karta
Product : MorphostLab Software 2007-2010
Contact : karta_morphic@yahoo.co.id
Facebook : http://www.facebook.com/samuel.karta”
Blog : www.morphostlab.co.nr
Dirshared : http://morphic.4shared.com

MORPHOST ANTIVIRUS – [MORPHOST EXPERT~VERSI 7~VERSI 2010]
Setelah lama menyusun ulang code Morphost, akhirnya salah satu antivirus lokal ini dirilis juga. Banyak perubahan di codenya di versi kali ini. Baik itu penambahan code, penghapusan code maupun perbaikan code. Fitur-fitur baru juga ditambah. Engine Core Morphost juga diganti karena yang lama dianggap sudah kuno metode scanningnya. Akurasi ditingkatkan dan false detect diperkecil.

Morphost Expert ini sengaja dibuat untuk bekerja sama dengan antivirus-antivirus lokal lain dalam memberantas virus-virus lokal maupun virus-virus asing yang membandel di Indonesia. Saling melengkapi dan menutupi kekurangan sesama antivirus lokal juga menjadi prinsip MorphostLab.

Morphost Antivirus sudah beredar dan menyebar ke seluruh Indonesia sejak tahun 2007, dan mulai menunjukkan penyebaran yang sangat signifikan pada awal tahun 2009. Perbedaan antara Morphost versi satu dan versi tujuh ini sangatlah kontras sehingga mau tidak mau Morphost versi-versi lama pun harus digeser posisinya dengan Morphost Expert ini.

[Metode Scanning]
Metode scanning yang digunakan pada Morphost Expert sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan versi-versi terdahulu. Metode kali ini jauh lebih tepat sasaran.
Scanning dimulai dengan menentukan jenis file yang akan diperiksa, apakah file aplikasi atau file teks/script. Morphost Expert tidak lagi menggunakan cara konvensional seperti cek ekstensi file (ekstensi exe, com, bat, scr, cmd disebut aplikasi, lain dari itu file script), maupun cek dua string awal tubuh file yang sering digunakan oleh antivirus lokal lainnya (bila string = “MZ” maka file aplikasi, lain dari itu file aplikasi).
Kini Morphost Expert melakukan pengecekan rutin image PE yang valid setiap filenya. Cara ini sangatlah ampuh dan tidak bisa ditipu. Dan trik ini biasanya digunakan oleh antivirus-antivirus luar (meski tidak semuanya).
Berikutnya file aplikasi akan menjalani 5 level scanning sedangkan file script/teks akan menjalani 2 level scanning.

[Pendeteksian Morphost Experti pada file Aplikasi]
Setiap file aplikasi yang discan Morphost harus melewati 5 level scanning. Kelima level tersebut antara lain:
1. BasicSignature
2. BasicHeuristic
3. MediumHeuristic
4. AdvancedHeuristic
5. AdvancedSignature
Tidak ada maksud tertentu membuat nama-nama level tersebut. Awalnya saya pun sempat bingung untuk menamai level-level ini. Tapi mau tidak mau, setiap levelnya harus diberi nama.
Penjelasan tiap levelnya akan dijelaskan lebih rinci berikut ini:

-BasicSignature-
Pada level ini, tiap file akan dikalkulasi untuk didapatkan checksumnya. Morphost veri Expert tidak lagi menggunakan checksum-checksum lama seperti crc32 maupun md5. Kini Morphost Expert menggunakan checksum sendiri dengan mengkalkulasi string file secara langsung. Beberapa byte didalam file akan diambil lalu dikalkulasikan. Hasil kalkulasi akan dicocokkan dengan checksum-checksum malware yang ada di database Morphost. Bila checksumnya sama file tersebut tersebut dianggap sebagai malware.

-BasicHeuristic-
Istilah heuristik lumayan sering digunakan oleh antivirus yang artinya metode mendapatkan virus baru (menurut antivirus).
BasicHeuristic Morphost tidak jauh beda dengan heuristik yang sedang populer di kalangan antivirus lokal, yaitu Icon Compare atau Perbandingan Icon.

Logikanya, Morphost akan melihat icon tiap file aplikasi. Apabila icon yang digunakan sama seperti icon yang dipakai malware umumnya, file tersebut dianggap sebagai malware.
Biasanya icon yang digunakan seperti icon folder, music, document word dan lain-lain. Tentunya anda bingung dong, kalau ada file aplikasi bericon folder?

-MediumHeuristic-
Sasaran dari level scanning ini adalah varian-varian virus-virus lokal. Dengan level ini, varian-varian baru bisa dideteksi dengan mudah. Misalnya begini, anggap virus Brontok varian A sedang menyebar sekarang. Nah, kebetulan Morphost punya Brontok varian A (mungkin setelah dikirim oleh user Morphost). Setelah memiliki Brontok varian A, Morphost menganalisa dan mengolah malware tersebut sehingga dibuatlah satu signature khusus untuk Brontok varian A. Dengan signature inilah Brontok varian B sampai Z bisa terdeteksi.
Selain itu, sasaran lain level tiga ini adalah malware-malware yang dibuat dalam bahasa Visual Basic. Tentunya bahasa pemrograman yang paling sering digunakan oleh VirusMaker lokal adalah VisualBasic
Biasanya virus-virus lokal baru akan terdeteksi dengan level tiga ini.

-AdvancedHeuristic-
Teknik heuristik ini yang paling saya suka. Karena heuristik ini sangatlah bagus. Metode scanning level empat ini dikhususkan untuk mendeteksi file-file anda yang terinfeksi oleh virus.
Virus-virus yang bisa dideteksi antara lain Alman-A, Alman-B, Sality.Variant (hampir semua variant) atau virus turunannya seperti Tanatos dan lainnya, Runonce atau ChirB, Pharaoh atau Mabezat, Sohanad, Virut.Variant (hampir semua variant dan detektor Morphost untuk Virut merupakan detektor yang paling baik saat ini), Funlove.4070, Funlove.3662, Troxa-A (Drowor-A) , Troxa-B (Drowor-B), Alcaul, Fosforo, Silly dan Tenga atau Gaelicum.
Dan sampai saat ini (sampai file ini diketik), Morphost lah satu-satunya antivirus di Indonesia yang mampu mendeteksi kasus infeksi virus impor terbanyak.

Sasaran AdvancedHeuristic atau metode scanning level empat adalah untuk mendeteksi virus-virus di atas. Namun sering juga terdeteksi virus-virus seperti Bacalid, beberapa trojan, Parite dan lainnya.

Sejauh ini masih belum banyak antivirus lokal yang mampu mendeteksi virus-virus internasional. Jadi tidak ada salahnya anda gunakan Morphost Antivirus untuk melindungi komputer anda?

-AdvancedSignature-
Disini adalah level scanning tercepat karena sama sekali tidak ada kalkulasi file pada level ini. Di AdvancedSignature ini terjadi beberapa tahap. Tahap pertama adalah untuk tahap FakeName (untuk mendeteksi virus-virus yang suka menyamar sebagai file-file system), tahap kedua yaitu pendeteksian terhadap tipuan seperti double extensi (ekstensi ganda).
Morphost memiliki trik untuk mendeteksi bermacam-macam ekstensi ganda. Pendeteksiannya dilakukan dengan sangat baik. Jika anda tidak percaya anda bisa kunjungi blog MorphostLab (http://www.morphostlab.co.nr) untuk membuktikannya. Di sana sudah diposting satu artikel yang mengulas tentang pendeteksian double extension oleh Morphost.
Sejauh ini, saya kira belum ada antivirus lokal yang melakukan pendeteksian double extension sebaik Morphost. (CMIIW=Correct me if I wrong).

Pendeteksian Morphost Antivirus pada Virus Internasional/Impor
Masih banyak antivirus lokal yang belum bisa mendeteksi file-file infeksi virus internasional. Dan memang inilah yang menjadi masalah. User sendiri tidak menyadari dan tidak bisa membedakan file-filenya yang sudah terinfeksi virus dan mana yang tidak.

[Morphost Deteksi Sality Variant]
Morphost Expert kini sudah bisa mendeteksi file-file yang terinfeksi varian-varian Sality. Sejauh ini hampir semua varian bisa dideteksi karena tipe infeksi yang dilakukan Sality hampir sama di setiap variannya. MorphostLab sudah siapkan engine untuk mendeteksi Sality sekaligus virus-virus seperti Tanatos dan virus-virus yang tipe infeksinya sama dengan Sality. Sasaran engine ini sebenarnya hanya untuk Sality tapi bisa juga mendeteksi virus lainnya karena tipe infeksinya hampir sama.

[Morphost Deteksi Alman Variant A dan Variant B]
Virus Alman cukup tinggi penyebarannya di Indonesia dan sampai saat ini belum punah juga. Morphost sudah bisa mendeteksi file infeksi Alman A dan B. Kedua sampel ini sangat sering saya jumpai di warnet-warnet bahkan di 4shared MorphostLab juga banyak. Saat merakit engine pendeteksian Alman, saya juga sempat mendownload Alman varian A dan B dari http://vx.netlux.org (banyak koleksi virus di sana). Dan keduanya terdetek oleh Morphost sekaligus semua file-file yang memang sudah terinfeksi.

[Morphost Deteksi Virut]
Saya mendownload beberapa varian virut dari http://vx.netlux.org untuk dijadikan bahan analisis. Dan engine untuk pendeteksian virut juga sudah dibuatkan untuk Morphost. Awalnya saya membuat satu engine untuk virus Tenga (atau bisa disebut Gaelicum), ternyata engine ini juga bisa mendeteksi Virut. Setelah saya cek ternyata tipe infeksi Virut dan Tenga hampir mirip tapi meskipun begitu keduanya juga punya cara infeksi yang berbeda. Hampir semua varian Virut bisa dideteksi.
Dan saya dengan berani menyatakan bahwa Morphost antivirus adalah antivirus lokal terbaik saat ini di Indonesia yang mampu mendeteksi virus Virut dengan sempurna. Dan pengujian ini sudah kami lakukan terhadap 31 varian Virut yang ada di vx.netlux.org.

[Morphost Deteksi Pharaoh atau Mabezat varian B]
Antivirus asing menyebut virus ini Mabezat, dan saya juga sempat bingung menamai virus ini. Tapi karena virus ini hanya menampilkan nama “Pharaoh” jadi saya sebut saja virus ini “Pharaoh”. Antivirus lokal lain juga ada yang menyebutnya Pharaoh. Sayangnya antivirus lokal lain hanya bisa mendeteksi induknya saja. Belum lagi si Pharaoh juga bisa punya trik mutasi yang sangat baik, sehingga untuk mendeteksinya pun perlu heuristik Icon Compare.
Salah satu kelebihan Morphost adalah kemampuan Morphost untuk mendeteksi file-file infeksi Pharaoh.
Penyebaran virus ini sebenarnya masih baru dimulai, dan tampaknya penyebaran virus ini semakin luas. Jadi untuk melindungi komputer anda, silakan gunakan Morphost.

[Morphost Deteksi Tenga atau Gaelicum]
http://vx.netlux.org punya dua varian Tenga, dan keduanya bisa dideteksi oleh Morphost hanya dengan satu engine. Bayangkan, dengan satu trik dua varian Tenga bisa terdeteksi. Dari semua antivirus lokal yang ada, hanya ada satu yang temukan yang mampu mendeteksi Tenga ini. Sayangnya tidak 100% akurasinya. Mengapa? Karena antivirus tersebut melewatkan beberapa file infeksi lainnya yang sebenarnya memang terinfeksi. Keuntungan lainnya, engine khusus Tenga ini terkadang bisa mendeteksi sebagian kecil varian Virut, dan juga virus Bacalid. Tapi saya belum bisa pastikan kalau engine Tenga ini bisa mendeteksi Bacalid. Ataukah sampel Bacalid yang saya punya sudah diinfeksi Tenga?

[Morphost Deteksi Runonce Atau ChirB Atau Runouce]
Virus yang satu ini cukup terkenal belakangan ini, dan ini sebenarnya virus lama tapi sampai sekarang masih terkenal. MorphostLab menyebut virus ini Runonce, dan virus ini benar-benar mengganggu di lab kami, karena sudah mencemari dan menginfeksi sampel-sampel virus yang kami punya. Nama lain virus ini adalah ChirB.
Morphost Antivirus mampu mendeteksi virus ini dengan sangat baik. Namun ada hal lain yang perlu diperhatikan dari virus ini. Virus Runonce ini mendrop file-file email dengan jumlah yang banyak sekali sekaligus menginfeksi banyak file internet. Untuk file internet yang diinfeksi biasa disebut Nimda oleh antivirus internasional.
Kini Morphost sudah bisa mendeteksi file infeksi Runonce ini sekaligus file-file email yang didrop dan file-file htm, html maupun asp yang diinfeksi Runonce (biasa disebut virus Nimda).
Sejauh ini masih belum ada antivirus lokal lain yang mendeteksi semuanya itu. Memang ada yang bisa mendeteksi file infeksinya namun file email dan file internet tidak dideteksi. Jadi, sekali lagi, tidak ada salahnya untuk menggunakan Morphost memproteksi komputer anda.

[Morphost Deteksi Sohanad]
Sebenarnya kalau saya ditanya, Sohanad ini mirip dengan Autoit (ini pendapat saya). Mengapa? Entahlah, mungkin ini Cuma perasaan saja. Trik untuk mendeteksi sohanad tidak begitu sulit saya rasa, karena saya mendapatkan triknya secara tiba-tiba (terlintas di benak begitu saja). Sohanad adalah virus yang cukup banyak kasus infeksinya di Indonesia. Tahun 2008 Sohanad berada di peringkat nomor 4 yang paling banyak insiden infeksinya di tanah airnya. Dan saya rasa anda pun perlu waspada, karena sampai saat ini saya masih menemukan sampel-sampel Sohanad yang dikirim kepada saya.

[Morphost Deteksi Parite]
Kalau yang ini kasus infeksinya tidak begitu banyak dibanding Sality atau alman. Namun saya sering mendapati virus-virus semacam ini di cd-cd bajakan. Entah kenapa begitu…
Saya tidak tahu persis. Mungkin sengaja dan mungkin juga tidak sengaja. Tapi yang jelas penyebaran ini sudah semakin sangat sedikit di Indonesia. Cara saya mendeteksi Parite ini kurang lebih sama dengan Sohanad. Tidak jauh berbeda. Itu sebabnya sampel-sampel infeksi Parite yang saya miliki dideteksi sebagai Sohanad oleh Morphost. Tapi di sampel-sampel tertentu, Morphost menyebutnya Parite.

[Morphost Deteksi Troxa varian A alias Drowor varian A]
Ini adalah salah satu detektor baru di revisi Morphost Expert yang baru ini. Sebenarnya varian “A” yang saya maksudkan disini bukanlah Troxa varian A saja, tetapi Troxa varian A dan Troxa varian C. Secara tidak sadar, detektor yang saya buat ternyata mendeteksi dua varian ini. Atau mungkin sampel Troxa.C yang saya punya sama saja dengan varian A.
Kasus infeksi Troxa ini (alias Drowor) cukup tinggi di Indonesia. Terutama di titik-titik kota-kota besar di pulau Jawa. Tapi penyebarannya tidak lebih banyak dibanding Sality ataupun Alman.

[Morphost Deteksi Troxa varian B alias Drowor varian B]
Ini varian lain dari Troxa. Strukturnya cukup berbeda dan penyebaran virus ini lebih tinggi dibanding Troxa.A. Jauh lebih tinggi.
Sebenarnya kami juga agak kesulitan mengembangbiakkan sampel Troxa yang satu ini. Jadi kami tidak bisa menganalisa lebih dalam tentang infeksi virus ini untuk dibuat desinfectornya.
Walau begitu, Morphost tetap bisa deteksi virus Troxa ini. Dan sampai saat ini (sampai file ini diketik), hanya Morphost satu-satunya antivirus lokal yang mampu mendeteksi virus Troxa.A dan Troxa.B

[Morphost Deteksi Fosforo dan sedikit Varian Silly]
Penyeberan fosforo memang sangat rendah di Indonesia dan memang sangat sedikit. Tapi kami merasa perlu untuk membuat detektor virus ini. Karena ternyata detektor virus Fosforo yang saya buat ternyata mampu mendeteksi kasus-kasus infeksi virus lain juga, misalnya seperti beberapa varian Silly dan varian-varian virus Alcaul.
Semua virus tersebut adalah virus-virus yang berbeda, tapi detektornya sangat mirip menurut kami. Dan tidak tertutup kemungkinan detektor yang saya buat ini juga akan bisa mendeteksi virus-virus lainnya.
Karena detektor Fosforo sangat mirip dengan detektor beberapa varian Silly jadi saya sebut detektornya “Fossil.”

[Morphost Deteksi varian Alcaul]
Saya sebut ini Alcaul-X. Karena detektor Alcaul yang kami kembangkan ini mampu mendeteksi banyak varian Alcaul (meski tidak semua).
Dan kami bangga dengan kemajuan detektor kami ini, karena di Indonesia hanya Morphost lah yang mampu mendeteksi kasus infeksi Alcaul (dan juga Fossil).
Dan perlu juga anda tahu bahwa dengan detektor Alcaul ini virus-virus Paradise (atau W95/Iced menurut AVG/Grisoft) juga terdeteksi. Tapi anda tidak perlu takut, karena virus impor Paradise ini tidak begitu tinggi penyebarannya di tanah air.

[Morphost Deteksi Funlove.4070 dan Funlove 3662]
Dari database vx.netlux.org masih ada satu varian Funlove lagi yang belum kami teliti, karena memang belum kami kembang biakkan di lab kami. Dan tidak tertutup kemungkinan sebenarnya satu varian terakhir Funlove ini (namanya Funlove.dam) juga terdeteksi dengan detektor yang sudah saya buat. Untuk virus Funlove ini saya telah membuat dua detektor khusus. Yang satu untuk Funlove.4070 dan yang satunya lagi untuk virus Funlove.3662.
Menurut penelitian kami, ada kesamaan tipe infeksi antara Funlove.4070 dan Funlove.3662. Itu sebabnya kami pun berkeyakinan bahwa varian Funlove.dam juga punya jenis infeksi yang sama.
Virus Funlove ini adalah virus impor yang menjajahi komputer tanah air sebelum 2000an. Ini memang virus lama, tapi tidak tertutup kemungkinan muncul virus-virus baru yang “mungkin” tipe infeksinya sama. Nah, untuk melawan/mencegah virus-virus tiruan Funlove nantinya, kami yakin dengan detektor Morphost pun sudah cukup.

[Morphost Deteksi virus/worm Lokal]
Database Morphost sudah disusun ulang. Dan banyak virus/worm lokal yang bisa dideteksi. Mulai dari virus/worm lama seperti Brontok, Moontox, Moonlight, Blue Fantasy sampai virus/worm lokal baru seperti Cuakep, Malingsia, Yuyun/Vinorika dan lainnya.

[Morphost Deteksi Struktur File yang Kacau]
Kini Morphost mampu mengetahui struktur-struktur file yang kacau. Memang ini bukanlah 100% virus. Biasanya file-file yang tertangkap oleh metode ini seperti file-file yang gagal diinfeksi virus atau malware yang gagal bermutasi dan macam-macam. Bahkan dengan trik ini Morphost juga bisa tahu file-file yang dibuat user untuk menipu atau menguji antivirus.
Kenapa metode ini bisa ada? Morphost mengecek setiap file yang discannya. File-file kacau yang dimaksudkan Morphost disini adalah file-file yang disebut aplikasi jika dilihat string headernya namun image PE-nya tidak valid.
Metode ini sangat sensitif.

[Morphost Deteksi File Berbahaya! (Trojan, rootkit, exploit dan lain-lain)]
Morphost juga bisa mendeteksi file-file yang berbahaya. Dan biasanya file-file yang terjebak dengan metode ini adalah trojan-trojan luar, rootkit, exploit dan lainnya. Metode ini cukup bagus namun sangat sensitif.

[Morphost Deteksi 7 kasus infeksi virus umum!]
Selain dari virus-virus impor yang sudah terdeteksi di atas, ada 7 tipe kasus infeksi umum yang dilakukan oleh virus. Sebenarnya masih banyak lagi tipe infeksi virus, tapi Morphost mampu mengenali 7 infeksi dari sekian banyak tipe. Dan berawal dari sini pula maka lahirlah Morphost Expert Plus!
• Tipe Infeksi Satu
Virus yang terdeteksi dengan tipe infeksi satu ini akan dinamai “Malware.IDB-1”. Dan detektor yang satu ini sangatlah akurat. Contoh virus yang mirip dengan infeksi jenis ini adalah virus Troxa/Drowor.
• Tipe Infeksi Dua
Untuk detektor tipe ini saya bagi dua menjadi “Malware.IDB-2A” dan “Malware.IDB-2B”. Detektor Infeksi Dua ini dikhususkan untuk virus VIRUT varian CE dan virus-virus lainnya yang cara infeksinya mirip.
• Tipe Infeksi Tiga
Kalau yang satu ini memang agak kontroversial, karena menimbulkan falsepositive. File-file bersih dianggap virus. Hal ini baru kami ketahui setelah peluncuran Morphost versi Uji-Beta. Untuk saat ini detektor Infeksi Tiga ditiadakan. Kami masih harus menelitinya lebih dalam lagi.
• Tipe Infeksi Empat
Ada dua detektor untuk tipe infeksi Empat ini. “Malware-IDB-4A” dan “Malware.IDB-4B”. Keduanya hampir sama, hanya saja karena perbedaan panjang ekor virus.
• Tipe Infeksi Lima
Banyak juga virus yang terperangkap pada detektor Infeksi Lima ini. Dan kebanyakan yang terdeteksi disini adalah file-file yang gagal diinfeksi virus.
• Tipe Infeksi Enam
Sejauh ini masih belum ada virus yang tertangkap pada infeksi Enam ini.
• Tipe Infeksi Tujuh
Sama dengan infeksi Enam. Belum ada virus yang terdeteksi disini.

Lalu bagaimana bisa Morphost melakukan ini semua? Ini sama halnya dengan metode yang dilakukan oleh antivirus internasional. Bedanya, mereka menggunakan bahasa pemrograman assembly atau setaranya sedangkan Morphost dibuat dengan bahasa pemrograman visual basic.
Dan sekarang pertanyaan yang selama ini muncul sudah terjawab. Bahwa Antivirus VisualBasic pun bisa melakukan metode yang sama dengan antivirus internasional yang high level.

Pendeteksian Morphost Antivirus dilakukan pada
-Virus Executable
-Virus Macro dan Virus Script
-Semua file yang terinfeksi (sasaran utamanya adalah virus internasional yang membandel di Indonesia)
-Semua file pemicu / pengeksekusi virus
-Semua file pendukung / component virus (sasaran utama Morphost adalah file-file yang didrop oleh virus, worm ataupun trojan)

Pendeteksian dilakukan dengan:
-Perbandingan nilai checksum virus dengan checksum yang ada di database.
-Perbandingan string-string sensitif yang dimiliki virus dengan string yang tersimpan di dalam database
-Metode Heuristik
-Perbandingan checksum icon
-pemeriksaan string yang lebih mendalam
-Perbandingan atribut virus
-perbandingan tingkah laku virus.
-Pendeteksian dengan pengecekan rutin PE Header.

APA KELEBIHAN MORPHOST ANTIVIRUS
Kelebihan Morphost Antivirus antara lain:
-Portable (tak perlu di-install)
-Bahasa pengantar bahasa Indonesia dan mudah dipahami.
-100% free / gratis / Tanpa dikenakan biaya
-Morphost Antivirus bertipe Eksternal Database sehingga sangat mudah di-update.
-Database Morphost berukuran kecil dan sangat mudah diperoleh.
-Peng-update-an database dilakukan dengan sederhana, yaitu dengan copy-paste file.
-Memiliki metode heuristik yang keren, baru dan akurat.
-akurat mendeteksi file-file yang terinfeksi virus internasional
-Caption Morphost tidak akan pernah di-kill oleh virus. Karena Caption Morphost bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan.
-Morphost yang sekarang menggunakan checksum yang tergolong canggih. Tidak menggunakan checksum MD5, CRC32 atau checksum tua yang lain. Checksum yang digunakan Morphost saat ini adalah checksum string yang dirakit sendiri.
-Ukuran Morphost antivirus tergolong ringan.
-Memiliki database User Sementara. Database ini digunakan untuk mendeteksi virus baru yang tidak terdeteksi antivirus Morphost.
-Dalam kondisi tertentu, Morphost tidak membutuhkan database.
-Keampuhan Morphost antivirus mampu mencapai 100% tergantung kemahiran penggunanya (silakan gunakan fitur yang tersedia)
-Mampu menangkap virus dengan tipuan-tipuan murahan seperti double ekstension.
-Ampuh dalam menangani virus vbs. (Dilengkapi fungsi StopScript untuk virus vbs)
-Mampu membedakan file ”.ini”, ”.vbs”, ”.htt”, ”.inf”, dll yang bersifat suspected maupun tidak.
-Kemungkinan false detected atau false alarm sangat kecil bahkan tidak mungkin terjadi. (Morphost versi terbaru)
-Memiliki fitur Plus Features. (Aplikasi Luar yang Tidak Terikat)
-Adanya Bengkel registry yang berfungsi untuk memperbaiki registry yang telah dimodif oleh virus.
-Memungkinkan user untuk membuat ekstensi sendiri.Ekstensi yang dimaksud adalah ekstensi tiruan ”.exe”
-Dilengkapi fitur Autorun Checker.
-Ada fitur untuk memproteksi flashdisk anda sekaligus untuk membuat USB menjadi writeprotected.
-Adanya fitur Context Menu, fungsinya untuk mempersingkat pengaktifan antivirus Morphost. Hanya dengan klik kanan folder lalu piliih “Scan With Morphost”.
-Dilengkapi dengan fitur Morphost Task Manager yang berfungsi sebagai pengganti Task Manager. (Kini Morphost baru telah dilengkapi dengan Force Terminate)
-Tampilan lebih menarik dibanding Morphost lama.
-Dilengkapi fitur “Run” yang sengaja dibuat mirip dengan fitur “Run” pada Windows
-dll

PLUS MORPHOST ANTIVIRUS VERSI TUJUH [MORPHOST EXPERT]
-Tampilan sudah diperbaharui. Dengan 16 icon virus!
-Dilengkapi Fitur AutoDetect (RealTimeProtector) yang siap mendeteksi virus di komputer anda setiap saat. Kini Morphost benar-benar berpatroli ke seluruh titik-titik rawan di komputer anda.
-Pendeteksian terhadap virus semakin diperbarui terutama untuk file-file yang terinfeksi virus internasional.
-Bengkel Registry semakin canggih.
-Pengaturan Karantina (Kandang Virus) semakin baik dibanding Morphost yang lalu.
-Dilengkapi Editor PesanPembuka untuk Windows XP.
-Dilengkapi Editor untuk System Properties
-Fitur untuk menampilkan folder option (belum ada disediakan oleh antivirus lain)
-dll

KEKURANGAN MORPHOST ANTIVIRUS KETUJUH
(Tanpa menutup-nutupi kekurangan Morphost)
Sebenarnya ada banyak kekurangan Morphost. Banyak sekali. Tapi nanti akan saya jelaskan lebih rinci apa sebenarnya kekurangan dan kelemahan Morphost. Tapi setidaknya saya akan sebutkan kekurangannya:
-Penggunaan Morphost cukup membingungkan user.
-Masih ada fitur-fitur yang belum 100% ampuh.
-Belum ada versi instal
-Ukuran Morphost semakin bertambah dibanding Morphost versi lalu.
-Tampilan Morphost dianggap norak oleh user.
-Saat scanning Morphost tertutup sendiri tanpa sebab.
-Terkadang falsedetek pun bisa terjadi.
(Nanti akan dijelaskan lebih rinci.)

PERKEMBANGAN ANTIVIRUS MORPHOST
Ada 6 generasi Morphost Antivirus:

1. Generasi Pertama
Morphost versi ini tidak pernah dipublish / dirilis didunia maya. Versi ini hanya beredar dalam lingkup kecil saja. Flashdisk- to-flashdisk. Morphost versi ini diciptakan pada bulan April 2007.
Keampuhannya hanya 10 %. Morphost tersebut hanya memiliki satu heuristik. Tipe database masih internal database. Heuristik pada Morphost versi ini dinilai sangat buruk. Dan aku akui keburukan dan keparahannya. Gagal total! Namun karena kegagalan itu jadi aku bisa memperbaiki semua kesalahan-kesalahan Morphost. Dan untunglah Morphost generasi pertama ini belum ku rilis ke dunia maya. Soalnya versi yang ini lebih cocok untuk hidup di Recycle Bin.


2. Generasi Kedua
Versi ini sudah diberi warna, yaitu warna hijau. Untuk versi yang satu ini, Morphost sudah memiliki heuristik yang kusebut ReadString. Fungsinya untuk membaca string sensitif pada file. Apabila ditemukan string sensitif maka file tersebut suspected as virus. Berkat heuristik ReadString Morphost jadi selangkah lebih maju dari perkembangan virus-virus Script di Indonesia.
Tipe database Morphost generasi kedua sudah Eksternal Database. Pada database ini terjadi penyusunan ulang source code bagian databasenya, karena aku menerapkan code baru untuk pembacaan data signature di database Morphost.
Sebenarnya versi Morphost generasi kedua ini sudah dibuat sejak tahun 2007. Namun baru dirilis secara resmi pada bulan Maret tahun 2008. Keampuhannya hanya sekitar 20%.
Berkat Morphost generasi kedua ini, saya mulai bergabung aktif ke dalam dunia maya.


3. Generasi Ketiga [Morphost AV2 August 2008 Version]
Untuk versi yang satu ini launch pada bulan Agustus 2008 (sesuai namanya). Untuk versi ini keampuhan meningkat drastis hingga mencapai 50%, karena penambahan heuristik-heuristik baru. Heuristik yang dimaksud adalah metode heuristik XYZ Heuristik. Heuristik XYZ adalah tiga heuristik yang cukup ampuh dan diduga heuristik ini belum dimiliki oleh antivirus lain. Dan aku sendiri merahasiakan heuristik ini. Tidak ada artikel ataupun tutorial yang menjelaskan tentang tiga heuristik ini. Dengan kata lain, heuristik ini sifatnya rahasia, karena heuristik ini begitu gampang dan simple penerapannya. Tipe database Morphost ini juga eksternal database.
Namun begitu, masih ada kekurangan dari Morphost AV2 ini. Oleh sebab itu lahirlah Morphost generasi keempat.

Jumat, 22 Oktober 2010

Pengakuan Super Hacker Indonesia yang insyaf pendiri indowebster

VIVAnews – Ia tak tahu pasti sudah berapa ribu server yang telah ia jebol. Sebagai seorang peretas, Juny Maimun memang gemar sekali masuk ke server orang. Bukan untuk mengeruk keuntungan, namun sekadar untuk mempelajari source code aplikasi, atau desain sebuah database.

Itu adalah Juny Maimun yang dulu. Pria yang kerap disapa Acong itu, beberapa tahun lalu memang aktif di komunitas ‘bawah tanah’ AntiHackerlink. Di kalangan peretas, ia dikenal dengan nama nick ‘Bagan’.

Tapi Acong sudah tobat. Ia tak mau lagi merugikan orang lain. Sebagai penganut agama Budha taat, Acong percaya betul dengan Karma. Kini, ia tengah mengembangkan bisnisnya di bidang teknologi informasi yang tengah berkembang pesat.

“Sekarang saya cuma pingin nebus dosa,” kata Acong, saat diwawancara VIVAnews di Gedung Cyber, Jakarta, Rabu 17 Februari 2010. Bahkan, ia justru menyeru rekan-rekan sesama hacker yang salah jalan, untuk insaf kembali ke ‘jalan yang benar’.

Pelan-pelan, pria kelahiran Bagan Siapi-api, 29 tahun lalu itu, mengajak teman-teman cracker (hacker kriminil) untuk beralih menjadi pengusaha konten, pengembang aplikasi, atau bergabung dalam proyek-proyek yang ia kerjakan.

“Apa sih yang didapat dari aktivitas hacking?” Pertanyaan itu biasanya ia lontarkan untuk menyadarkan teman sejawat peretasnya. Sebab, Acong yakin, walau kegiatan carding (menjebol kartu kredit orang lain) bisa membuahkan hasil yang sepadan dengan harga sebuah kapal pesiar, namun hasil uang panas itu akan cepat ‘menguap’ tak tersisa.

Kini, Acong sibuk dengan tiga proyek yang ia jalankan. Yakni, bisnis warung internet (warnet), usaha penyediaan jasa internet (ISP), dan menjalankan situs bagi pakai file, foto, dan musik: Indowebster.

Usaha warnet sudah ditekuni sejak Acong masih kuliah di New College Stamford. Dari pertama Acong hanya punya satu warnet, kini, bekerja sama dengan rekannya, ia mengoperasikan sekitar tujuh buah warnet. Selain bisnis warnet, Acong juga memiliki ISP bernama Maxindo Mitra Solusi.

Sementara Acong mulai terjun ke dunia web saat mendirikan forum khusus bagi para pecinta game, bernama Indogamers. Di forum ini, Acong juga mendorong anggota komunitas untuk tak cuma berdiskusi, tapi juga berani membuat server game.

Kemudian, sekitar 3 tahun lalu, Acong mendirikan sebuah situs bagi pakai file bernama Indofile. Dari kocek pribadinya, Acong menginvestasikan dana sekitar Rp 50 juta untuk membeli server untuk keperluan situs bagi pakai file.

Situs ini bertahan selama setahun. Hingga pada akhirnya, Acong mengubah Indofile menjadi Indowebster. Konsepnya juga mengalami perubahan. “Indowebster merupakan perpaduan dari Rapidshare, ImageShack, dan YouTube,” kata Acong.

Jadi tak sekadar mengunduh dan mengunggah file, tapi pengguna juga bisa mengunggah foto dan video di Indowebster. Ke depan Acong sedang mempersiapkan sebuah strategi baru untuk memperluas layanan Indowebster, yaitu menyediakan layanan TV internet.

Uniknya, tak seperti pengusaha web lain yang mengejar profit atau keuntungan, dalam mengelola Indowebster, Acong sama sekali tak mau menarik keuntungan dari situs web ini. Sebab, hal ini terkait erat dengan filosofi yang dipegang teguh oleh Acong: Internet adalah tempat berbagi, sehingga tak sepatutnya bila sebuah situs web mengutip keuntungan.

Walaupun tak mengkomersialkan Indowebster, Acong tak pernah takut situs itu bangkrut, karena untuk membiayai operasional Indowebster, Acong mengambilnya dari berbagai keuntungan yang ia dapatkan dari bisnis ISP dan proyek-proyek yang ia kerjakan bersama tim pengembangan mereka.

“Kebaikan yang kita lakukan pasti akan membawa feedback. Semakin kita berbagi, semakin kita akan mendapatkan sesuatu. Kenapa musti takut berbagi?” kata Acong. Buktinya, kata dia, total investasi dari perangkat-perangkat yang dimiliki Indowebster, kini sudah mencapai paling tidak Rp 1,3 miliar.

Menurut Acong, praktek berbagi yang ia terapkan merupakan pengejawantahan dari prinsip Open Source. Ia sangat mendukung penyebaran ilmu atau teknologi secara terbuka dan cuma-cuma, sehingga semua orang bisa menikmatinya.

“Kalau semua orang go open source, tidak ada orang yang kelaparan. Sebab, open source membuka peluang kontribusi kepada semua orang, tidak hanya kepada orang atau kalangan tertentu saja. Dunia akan lebih sejahtera dengan open source,” kata suami dari Wiwik Huang itu.

Tip berbagi dan keterbukaannya itu ternyata tidak hanya dipraktekan pada urusan bisnis semata. Acong juga menerapkannya saat berinteraksi dengan para karyawan. Ia memberikan kesempatan yang sangat besar kepada karyawan-karyawannya untuk maju.

Alim Bachtiar, 19 tahun, adalah salah satu buktinya. Empat tahun lalu, pemuda kelahiran Boyolali itu adalah juru parkir, saat pertama kali bekerja di warnet milik Acong. Namun, Alim yang ‘cuma’ jebolan SMP itu, kini memegang tanggung jawab menangani core routing koneksi wireless ke klien Maxindo.

“Tak selalu membutuhkan titel pendidikan yang tinggi untuk sebuah tanggung jawab yang besar. Semua orang bisa mempelajari teori, tapi pengalaman adalah sesuatu yang paling bernilai,” kata Acong.

Saat diwawancara VIVAnews, Rabu 17 Februari 2010, Alim mengatakan bahwa Acong tak pernah membeda-bedakan orang berdasarkan agama, ras, etnis, dan lain-lain. Acong sering membantu menyiarkan siaran langsung sebuah acara pengajian majelis taklim, ke situs Indowebster.

Tak hanya itu, selama ia bekerja, Alim mengaku tak pernah dibentak atau mengalami perlakuan kasar dari Acong. “Saya bangga punya atasan Pak Acong,” kata Alim. Tak terbatas urusan kerjaan, Acong bahkan juga kerap menjadi sasaran curhat Alim, saat ia sedang ada masalah keluarga.

Bagi Acong sendiri, menjadi pengusaha di bidang TI seperti saat ini bukan cita-citanya sejak kecil, karena Acong mengaku tak pernah punya cita-cita di waktu kecil. Hanya saja, pekerjaannya saat ini memang sangat cocok dengan kegemaran dasarnya, yaitu menyediakan sesuatu untuk digunakan orang lain.

“Bila sesuatu yang kita sediakan bermanfaat bagi orang lain, rasanya ada kepuasan tersendiri,” ujar hacker tobat itu dengan kalem.

Sumber : Vivanews.com

Selasa, 19 Oktober 2010

AutoCad 2011 untuk Mac OS X

Mungkin jika seseorang nggak dapat tekanan dari seorang atasan di kantor dan musti di tuntut untuk bisa menggunkan Operating System dengan berbasis Unix, mungkin kita yang biasanya menggunakan Ms Windows .... Kita nggak akan pernah mau mencoba belajar dengan sendirinya, betapa sudah sangat majunya teknologi unix sekarang ini....

Kemaren tepatnya, kakakku dan atasannya mencoba mencari tahu tentang informasi software Autocad untuk Mac... dengan googling, akhirnya atasan kakak'ku menemukan sebuah link yang menawarkan download softaware AutoCad 2011 yang saat ini harga software ini masih 3900 US Dollar...

Untuk semua sahabatku, jika kalian berminat dengan software ini silahkan download yach...
AutoCad 2011 for Mac Part1
AutoCad 2011 for Mac Part2
AutoCad 2011 for Mac Part3
AutoCad 2011 for Mac Part4


Semoga ini bisa membantu,,,,

Salam

dari

Choco...

Senin, 18 Oktober 2010

Boot Windows XP Dari Sebuah Drive Eksternal

Tidak seperti Mac OS X, Windows XP tidak dirancang untuk boot dari hard drive eksternal. Thus, getting XP to boot from an external drive to be used with your Intel Mac requires some work. Jadi, mendapatkan XP untuk boot dari drive eksternal yang akan digunakan dengan Anda Intel Mac membutuhkan beberapa pekerjaan.

MacRumors user mrichmon reports having installed Windows XP SP2 successfully on an external USB drive using his MacBook to perform the install. mrichmon pengguna MacRumors melaporkan telah menginstal Windows XP SP2 berhasil pada USB drive eksternal menggunakan nya MacBook untuk melakukan instalasi.


Steps Langkah

  1. Modify your Windows install CD to support booting from a USB drive. Ubah CD Windows menginstal Anda untuk mendukung boot dari USB drive. ( Instructions on how to modify your Windows XP install CD ) ( Petunjuk tentang bagaimana memodifikasi Windows XP install CD )
  2. Remove the internal hard drive from the MacBook. Lepaskan hard drive internal dari MacBook.
  3. Connect the external USB drive. Hubungkan USB drive eksternal. Note that some users report that the Windows installation will abort with an error unless the USB port nearest to the power connector is used. Perhatikan bahwa beberapa pengguna melaporkan bahwa instalasi Windows akan dibatalkan dengan kesalahan kecuali port USB terdekat ke konektor power yang digunakan.
  4. Boot from the modified Windows install CD. Boot dari CD Windows dimodifikasi menginstal.
  5. Progress through the Windows install, creating partitions and formatting the partitions as you see fit. Kemajuan melalui menginstal Windows, membuat partisi dan memformat partisi sesuai keinginan Anda. You may want to partition the drive under Mac OS X using a FireWire connection, since Disk Utility cannot always partition USB drives. Anda mungkin ingin partisi drive pada Mac OS X menggunakan FireWire koneksi, karena Disk Utility tidak bisa selalu partisi drive USB.
  6. Wait for the Windows install to finish. Tunggu untuk Windows menginstal untuk menyelesaikan.
  7. Reboot into Windows on the external drive. Reboot ke Windows pada drive eksternal.
  8. Install the Apple device drivers for Windows. Instal driver perangkat Apple untuk Windows.
  9. Replace the internal drive. Ganti drive internal.

Note: Since a key step in this process is removing the internal drive, this process is best suited for MacBooks, since their hard drives are easily accessible. An alternative method for installation in which a few Windows files are stored on a small 6 MB (not GB) partition on the internal HD is available which does not require removal of the internal HD. Catatan: Karena langkah kunci dalam proses ini adalah menghilangkan drive internal, proses ini sangat cocok untuk MacBook, karena hard drive mereka mudah diakses. Sebuah metode alternatif untuk instalasi di mana Windows beberapa file disimpan pada 6 kecil MB ( tidak GB) partisi pada HD internal tersedia yang tidak memerlukan penghapusan HD internal.

After all of this you will be able to boot into Mac OS X. You will not be able to boot into Windows by holding down the option key when booting. Setelah semua ini Anda akan dapat boot ke Mac OS X. Anda tidak akan bisa boot ke Windows dengan menekan tombol pilihan saat booting. Instead you will need to connect the USB drive to a running Mac OS X system, open the Startup Disk Preference Pane and select the Windows partition. Sebaliknya Anda akan perlu untuk menghubungkan drive USB ke sistem menjalankan Mac OS X, buka Disk Startup Preference Pane dan pilih partisi Windows. Then when you reboot you will boot into Windows. Kemudian ketika anda reboot anda akan boot ke Windows. To return to OS X you need to use the Windows Startup Disk control panel to select Mac OS X. Mac OS X will also boot if the USB drive is not connected. Untuk kembali ke OS X anda perlu menggunakan panel kontrol Windows Startup Disk untuk memilih Mac OS X. Mac OS X juga akan boot jika USB drive tidak tersambung.

Tiga Partisi Mac dengan Boot Camp


Boot CampSkema tiga partisi pada hard disk tampaknya mulai digemari di kalangan pengguna Mac-Intel belakangan ini. Tiga partisi ini masing-masing diisi oleh Mac OS X, Windows, dan partisi terakhir untuk Data.

Skema ini diyakini mempermudah kita saat bekerja antar sistem operasi, karena file-file yang tersimpan pada partisi Data dapat digunakan oleh kedua sistem operasi.

Boot Camp sebetulnya tidak mendukung skema tiga partisi atau lebih. Boot Camp hanya mendukung dua partisi, Mac dan Windows saja. Namun pada artikel ini, MWI akan memberikan tips singkat bagaimana membangun skema tiga partisi (Mac, Windows, dan Data) pada Mac OS X Leopard yang telah memiliki dukungan Boot Camp didalamnya.

Tips ini ditujukan bagi Anda yang belum memiliki partisi diluar Mac OS X pada hard disk. Untuk memulai membangun tiga skema partisi ini, ikuti langkah berikut ini:

  1. Buka aplikasi Boot Camp Assistant dari folder Applications/Utilities.
    Tentukan ukuran partisi Anda secukupnya. Pada saat diminta menginstall Windows, pilihlah Later, karena kita akan membuat sebuah partisi untuk Data terlebih dahulu.

  2. Boot Camp Assistant
    Boot Camp Assistant
  3. Kemudian, buka aplikasi Disk Utility dari folder yang sama. Arahkan mouse Anda ke kolom hard disk dan pilih tab 'Partition'. Disana Anda akan menemukan hard disk Anda memiliki dua partisi.

    Partisi
    Jumlah Partisi

    Lalu tambahkan sebuah partisi bernama Data dengan menekan icon + (plus). Aturlah ukurannya dan biarkan format partisi Data ini sebagai 'Mac OS X Extended (Journaled)'. Karena nantinya partisi Data ini akan kita ubah formatnya menjadi FAT.

    Menambah Partisi
    Menambah Partisi

    Pastikan pula partisi Data ini berada diatas partisi BOOTCAMP. Bila Anda meletakannya dibawah partisi BOOTCAMP, maka kemungkinan besar Windows Anda tidak dapat dibooting.

    Tekan Apply untuk melakukan semua perubahan tersebut.
    Masukkan CD Installer Windows, restart mesin Anda dan tahan tombol C untuk membootingnya.

  4. Pada layar instalasi Windows, pilihlah partisi BOOTCAMP. Lalu di layar berikutnya, format sekali lagi partisi tersebut menjadi FAT atau NTFS. Dan pilih opsi Quick agar tidak berlangsung terlalu lama.

    Setelah instalasi filesystem selesai, Anda akan diminta merestart mesin. Restart dan tahan tombol option ketika bunyi booting terdengar untuk masuk ke menu Boot Camp dan pilihlah partisi Windows (bukan CD Installer Windows). Lanjutkan instalasi Windows Anda.

  5. Ketika instalasi Windows telah selesai. Kini giliran menginstall hardware driver yang dapat Anda temui pada DVD Installer #1 Leopard Anda.

    Restart dan masuklah kembali ke Mac OS X setelah semuanya selesai.

  6. Sekarang kita akan mengubah partisi Data menjadi format FAT.
    Perlu diingat, secara default Mac OS X tidak memiliki akses untuk menulis data ke dalam partisi berformat NTFS. Plug-in tambahan seperti Paragon NTFS(± Rp 400rb), MacFUSE (Free), atau NTFS-3G (Free) dapat membantu Anda.

    Buka Disk Utility, dan klik partisi Data. Pilih tab 'Erase' dan tentukan 'Volume Format'-nya sebagai FAT. Lanjutkan dengan menekan tombol Erase.

  7. Kini partisi Data Anda telah siap digunakan baik pada Mac OS X ataupun Windows. Bila Anda ingin mengubahnya menjadi format NTFS, restart dan masuklah kedalam Windows.

    Buka Command Prompt dari menu Start > Run > cmd.
    Lalu ketik: convert D: /fs:ntfs dan tekan enter.

    D: adalah drive partisi Data.
    Ubah apabila drive Data Anda menggunakan alphabet yang berbeda.

  8. Selesai! :)

Kini Anda dapat menggunakan partisi Data untuk menyimpan semua file-file penting Anda, file iTunes, ataupun menggunakannya sebagai home directory untuk Mac dan Windows Anda.

Minggu, 17 Oktober 2010

Install Windows XP on Mac using Boot Camp

There's been a lot written about Apple's dramatic release of Boot Camp, a free download that lets you repartition your Intel-based Mac's drive and install Windows XP as an alternative operating system, but even the magazine coverage I've seen doesn't give you screen-by-screen details. So let's see what we can do about that!

Your first step is to make sure you have an Intel-based Mac: any G4 or G5 Mac will not install Boot Camp and you won't be able to dual boot into Windows XP. You can still run an emulator like Microsoft Virtual PC, but it's an inferior solution and my own experience with VPC has been that it's glacial and useless for all but the most simplistic of Windows applications. You'll also need to be able to burn a CD during the process: make sure you have a blank, burnable CD disk on hand.

Now, download Boot Camp from the Apple site and double click on the ".dmg" disk image that's dropped onto your desktop. Here's what you'll see:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Finder Folder View

Your first step, as highlighted in the "Read Before You Install" document, is to print a copy of the Boot Camp Beta Installation & Setup Guide. Trust me, you'll want it!

Double-click on the "BootCampAssistant.pkg" icon and you'll be able to install the Boot Camp assistant:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Installing the Assistant

As with all Mac software installs, this will require you to type in your administrative password. It's probably the same as your default account password:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Authenticate

A few seconds of activity later, you'll have the software successfully copied onto your computer and can quit this first installer.

Now your first challenge: finding the new installation assistant! It turns out that the program is installed on your computer in Applications --> Utilities --> Boot Camp Assistant. Launch it and it's quite possible you'll see the same message I did:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Update Firmware

No huge problem. Quit by clicking the "Quit" button, then go to Apple's Support Downloads and check their Available Firmware Updates list to click directly to the firmware update for your own Intel system. For my Mini, I simply go back to the downloads page and scan down for the name of my system.

Once the correct firmware update is installed, you need to reboot, but not in the usual fashion. Instead, press and hold the power button on the Mini itself -- it takes about ten seconds -- until the power indicator light flashes repeatedly to begin the update. Your system will boot and you'll see the Apple icon and a progress bar:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Supplemental Photos

That will advance, it took me about 90 seconds total, and you'll reboot again, ready to go!

Finally, we're ready to actually start working with Boot Camp itself. The first step is to read all of Apple's warnings:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Warnings and Welcomes

Okay, now let's proceed. First choice: do we want to burn a Macintosh Drivers CD, which contains important device drivers for Windows XP so it can access the various hardware parts of the Mac, or do we already have one. I don't already have one, so I'll choose the default of "Burn a Macintosh Drivers CD now":

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Burn Windows Drivers CDROM

I slip in the blank disk and the system tells me it's "ready to burn". Click "Burn" and it'll do everything necessary to create the Windows XP drivers CD. This took a few minutes on my Mini, but it wasn't terribly long.

Next step is much more exciting: it's time to partition the hard disk!

Partitioning is a geeky buzzword for something that will actually make a lot of sense to you, believe it or not. The idea is that if you have a large hard disk, why not configure it to act like two small hard disks? Or three? In this way, smart system administrators can isolate accounts, minimize out-of-disk-space errors and disruptions, and so on. With Apple Boot Camp, we'll want to partition the default disk to allow us to have one "disk" that represents the Windows XP world, and another "disk" that represents Mac OS X.

By default, Boot Camp offers up a pretty tiny partition for Windows, as you can see:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Create Second Partition

I'd recommend that you make it bigger if you're actually going to use Windows for anything important; Microsoft recommends 10GB as the smallest reasonable and functional partition, for example. If you're just playing, however, 5GB will probably work fine (until your first big game install). I'll make mine 8GB to be somewhere in the middle.

Change the partition sizes by clicking and dragging on the vertical bar between the two areas until you have the size or sizes you desire. With my Mini configuration, it left me with 66GB for Mac OS X, of which 20GB is free, and 8GB for Windows XP.

Once the partitions are set up as you desire, click on "Partition" and keep your fingers crossed (there is a slight chance it'll actually mangle everything on the disk. Not likely, but I would definitely recommend you do one good, clean backup before you start experimenting with Boot Camp).

The disk partition is what we Windows folk call non-destructive or dynamic, which means that you don't have to reformat and then reinstall everything on both "sides" of the partition. That's a very, very good thing. :-)

Once the partitioning is done, you're ready to install Windows itself:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Ready to Start WinXP Install

Fortunately, I have a pristine new copy of Microsoft Windows XP Pro with SP2 included for PCs without Windows (who would have thought I'd think of my Mac as a PC without Windows?) and that's what I'll use. My thanks to Microsoft for sending it along...

Insert the WinXP installation DVD, wait for it to be recognized by Mac OS X (it'll show up on your desktop with a cheery name like "VRMFPP_EN"), click on "Start Installation" and kiss Mac OS X goodbye.

After a bit, you'll see the unfamiliar blue screen of a Windows installation:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Supplemental Photos

Press ENTER or Return on the keyboard to continue, agree to the Microsoft warnings and legal restrictions page, and you'll finally get to the "choose partition" list:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Supplemental Photos

Take your time here to ensure that you pick the correct partition! You want to use Partition C: which should match the size you just set too: notice on my screen it's 8407MB, which is about 8GB, as expected. Move the highlight bar down to the correct partition and press Enter to actually install WinXP.

Now you need to pick a partition formatting option. The two main choices are NTFS or FAT. NTFS is more modern and supports very large partitions, but can't interoperate with Mac OS X. FAT, on the other hand, can't support partitions larger than 32GB, but is compatible with the Mac. You'll see why that's important later. For now, select FAT and do a full, not a quick, format:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Supplemental Photos

Now some time will pass while the partition is formatted using the Windows FAT32 format. It took my system about five minutes to fill in the progress bar:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Supplemental Photos

I won't document every single step involved in installing Windows XP as it's pretty straightforward. Just make sure you have your product key available for the verification step of the process. It's in the package within the Microsoft Windows XP disk, and it's really a good idea to use a new version of the OS rather than the same key you've used with other PCs in your office or home. Worst case, you can skip the verification step and have 30 days of "trial period" before you have to deal with finding a valid key to enter for verification purposes.

Once you've finished the full Windows XP install, which can take rather quite a while, your system will reboot and you'll want to eject the WinXP install disk and slip in the Mac drivers CD you burned earlier in the process.

With Windows, this is done by going to My Computer and right-clicking on the optical drive D: then selecting Eject. Slip in the Mac disk and everything should just automatically launch and start up. If not, look for and double click on the file Install Macintosh Drivers for Win XP.exe. Here's what you'll see:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Supplemental Photos

I admit, it's kind of weird to see a Mac installation program running within Windows XP on a Mac computer, but it's a brave new world out there.

Probably, during the installation process, you'll learn that various components of your Intel-based Macintosh haven't passed the Microsoft Windows compatibility test:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Supplemental Photos

Apple assures us that it's safe to continue anyway, so I did. Three times!

Then you get to go through a few waves of "new hardware found", and in all cases you can simply accept all the default settings for each wizard, as those guys in Redmond call 'em, and proceed. Finally, you'll get to the last configuration screen:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Supplemental PhotosClick "reboot now" and if the hardware compatibility Gods are smiling upon you, the Mac will reboot right into Windows and you'll be the proud owner of a Macintosh that can run Windows natively, astonishingly enough.

One last tip: to select which OS you want to run, hold down the OPTION key when you start up the Mac and you'll be able to see both Mac OS X and Windows XP:

Apple Boot Camp Windows XP Dual Boot Installer: Supplemental Photos

Use the arrow keys to move to the choice you desire, then press Enter or RETURN to select it and zoom into that mode.

When you do boot into Mac OS X, you'll notice that there's a new hard disk on your desktop too, called "NO NAME". Click on the name, count to five, and click again, then type "Windows XP" and you'll forevermore realize what it is. And yes, you can navigate through it and find your data files from when you're running Windows, but I'll talk about that in another article!

It's a long, tricky process, but I hope this explains exactly how to install and get running with Apple Boot Camp. Also, don't miss my tutorial on how to install Parallels to run Windows XP within Mac OS X, rather than having to reboot each time you want to switch systems.

Boot Camp Tutorial : Install Windows XP on Mac in 5 steps

Apple Boot Camp lets you install Windows XP on a Macintosh Computer using the original Microsoft Windows XP installation CD with the product key. After installation, you can start up you Macintosh using either Windows XP or Mac OS X.

Here are the steps required to install Windows XP on a Mac:

Step 1: Download Mac OS X v10.4.6 (or later) and latest firmware update from Apple Download website.

Step 2: Run the Boot Camp Assistant to create a Macintosh Drivers CD or DVD.

Step 3: Create a new hard-disk partition [minimum size, 5GB] to make room for Windows XP. All the software and data on the original Mac partition stays intact.



Step 4: Insert your Windows XP CD and start the XP installationSelect Partition C: and format the partition using either NTFS or FAT file formats. Though NTFS is more secure than FAT, you won't be able to write or save files to the Windows volume from Mac OS X.

Step 5. Once XP install process is complete, Boot Camp will restart your system in Windows XP automatically. Now is the turn to install Mac Drivers from the Macintosh Drivers CD that you created in Step 2. Restart.

This is an optional step. You can change the Startup Disk preferences page to choose which OS to boot by default. The default OS can also been changed from Windows Control Panel - Performance and Maintenance - Startup Disk.Change the Operating system and Restart.

At startup, hold down the option key (alt) to choose between Mac OS X and Windows.

More Resources on Apple Website: